Monday, 4 April 2022

Hartabuta :

Selasa, 5-3-2022.


Historis :

Ini sudah pernah dishare di Group Banii Demang Kayunan per Rabu, 21-4-2021, Romadloon tahun lalu (2021).

Dialog Seputar Bacaan Niat Puasa Romadloon :

[21/4/2021 13.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nuwun Sewu  ... 🧘‍♂️😔🙏💥⭐


Dialog kemarin,  baru dijawab hari ini sekaligus respon tentang Niat Puasa Romadlon yg dishare di sini tempo hari.


*Dialog kemarin* :


[20/4 12.22] Endra Blorak: Majelis Nuurus Sa’aadah. 


Lafadz Niat Puasa Mana Yang Benar, Romadhona Atau Romadhoni ?


Jawab :


Menurut gramatikal bahasa arab, lafadz رمضان adalah derivasi (musytaq) dari lafadz رمض yang berarti teramat panas, sedangkan bentuk jamaknya (plural) yaitu رمضانات و ارمضاء, artinya boleh dijamak muannas salimkan atau dijamak taksirkan (Ahmad Bin Muhammad Al Fayyumi dalam kitab Al Misbah)


Sedangkan menurut Sulaiman Bin As Suwaifi dalam kitab Tuhfatul Habib menjelaskan bahwa lafadzرمضان  musytaq dari lafadz الرمض yang berarti membakar, tentu yang dikehendaki dalam konteksnya adalah membakar dosa.


Kalau kita mengupas lafadz رمضان dari sisi nahwunya kata ROMADHON termasuk Isim Ghairu Munshorif (karena isim alam dan tambahan alif dan nun), yang apabila dalam kondisi i’rob Jer maka alamatnya menggunakan FATHAH menjadi (ROMADHONA), namun apabila isim tersebut disandarkan kepada lafadz setelahnya (diidlofahkan) atau kemasukan Alif-Lam (AL) maka tanda i’rob Jernya menggunakan KASROH menjadi ROMADHONI (NI) bukan (NA).


Imam Ibnu Malik di dalam bait alfiyahnya berkata


وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْ رَدِف


Dan dijerkan dengan FATHAH terhadap isim yang tidak menerima tanwin (Isin Ghairu Munshorif), selama tidak dimudhofkan atau berada setelah AL yang mengiringinya.


Jadi redaksi niat puasa Romadhon yang benar adalah sebagai berikut :


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى


NAWAITU ShOUMA GhODIN ‘AN ADAA-I FARDhI SyAHRI ROMADhOONI HADzIHIS SANATI LILLAAHI TA’ALA.


Yang kalau diterjemahkan adalah : aku niat puasa besok untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadhon dari tahun ini, karena Allah ta’ala.


Nah, dalam redaksi niat di atas, apabila lafadz Romadlon dibaca Fathah (ROMADHONA) bukan (Ni) dengan tidak mengidlofahkan kepada lafadz setelahnya yaitu lafadz (HADZIHIS SANATI) maka lafadz (HADZIHIS SANATI) secara ilmu nahwu (gramatika bahasa arab) seharusnya menjadi Zhorof, yang harus dibaca HADZIHIS SANATA (TA) bukan (TI), karena status i’robnya adalah Nashob, sehingga redaksi niatnya menjadi sebagai berikut :


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةَ لِلّه تَعَالَى


NAWAITU ShOUMA GhODIN ‘AN ADAA-I FARDhI SyAHRI ROMADhOONA HADzIHIS SANATA LILLAAHI TA’ALA.


Maka jika redaksinya sebagaimana di atas ini, secara bahasa arab terjadi perubahan makna, menjadi sebagai berikut :


Aku niat puasa besok, untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadhon, selama setahun ini.


Kenapa begitu ?


Karena lafadz HADZIHIS SANATA status sebagai Zhorof yang menunjukkan waktu dilaksanakannya suatu pekerjaan yang dalam hal ini pekerjaannya adalah niat atau puasa, padahal niat hanya membutuhkan waktu beberapa detik, demikian halnya puasa hanya butuh beberapa jam tidak sampai satu tahun.


Sehingga apa bila niat puasa menggunakan redaksi sebagaimana di atas ROMADHONA (NA) dan HADZIHIS SANATA (TA), maka redaksi yang salah.


Oleh karena itulah redaksi niat yang benar adalah sebagaimana yang pertama di atas yaitu :


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى


NAWAITU ShOUMA GhODIN ‘AN ADAA-I FARDhI SyAHRI ROMADhOONI HADzIHIS SANATI LILLAAHI TA’ALA.


Di dalam Kitab I’anatu at-Tholibin, juz 2/253, dijelaskan sebagai berikut :


يُقْرَأُ رَمَضَانِ بِالْجَرِّ بِالْكَسْرَةِ لِكَوْنِهِ مُضَافًا إِلَى مَا بَعْدَهُ وَهُوَ إِسْمُ اْلإِشَارَة


Romadhoni (ni) dibaca jer dengan KASROH karena statusnya menjadi Mudhof kepada kalimat setelahnya yaitu isim isyaroh.


Kitab I’anah Thalibin.


خبر عن أكملها: أي أكملها هذا اللفظ. (قوله: صوم غد) هو الـيوم الذي يـلـي اللـيـلة التـي نوى فـيها. (قوله: عن أداء فرض رمضان) قال فـي النهاية: يغنـي عن ذكر الأداء أن يقول عن هذا الرمضان. اهــــ. (قوله: بـالـجرّ لإِضافته لـما بعده) أي يقرأ رمضان بـالـجرّ بـالكسرة، لكونه مضافاً إلـى ما بعده، وهو اسم الإِشارة. قال فـي التـحفة: واحتـيج لإِضافة رمضان إلـى ما بعده لأن قطعه عنها يصير هذه السنة مـحتـملاً لكونه ظرفاً لنويت، فلا يبقـى له معنى، فتأمله، فإنه مـما يخفـى. اهــــ. ووجهه: أن النـية زمنها يسير، فلا معنى لـجعل هذه السنة ظرفاً لها. (قوله: هذه السنة) .(إن قلت) : إن ذكر الأداء يغنـي عنه. (قلت) لا يغنـي، لأن الأداء يطلق علـى مطلق الفعل، فـيصدق بصوم غير هذه السنة. وعبـارة النهاية: واحتـيج لذكره ــــ أي الأداء ــــ مع هذه السنة، وإن اتـحد مـحترزهما، إذ فرض غير هذه السنة لا يكون إلا قضاء، لأن لفظ الأداء يطلق ويراد به الفعل. اهــــ.وفـي البرماوي: ويسن أن يزيد: إيـماناً واحتساباً لوجه الله الكريـم عزّ وجلّ. اهــــ.


ROMADHONI dibaca jer dengan tanda kasroh, karena dimudhofkan pada lafadz setelahnya yaitu isim isyaroh (HADZIHI).


Keterangan :

Isim ghoiru munsharif itu tidak ditanwin dan tidak dikasroh karena punya illat yang menyebabkan sifat keisimannya lemah, lebih cenderung mirip fi’il. Namun ketika dimudhofkan maka sifat keisimannya menjadi kuat, sehingga tanda jer nya kembali memakai kasroh.-


Dalam Kitab Kasyifatussaja hlm 7, dijelaskan bahwa secara redaksi ada juga pendapat sebagian kecil ulama’ yang mengatakan bahwa kalau lafadz Romadhon dibaca kasroh (ROMADHONI) maka lafadz hadzihis sanah juga dibaca kasroh (HADZIHIS SANATI), jika di baca fathah (ROMADHONA) maka lafad setelah juga dibaca fathah (HADZIHIS SANATA), setatusnya tidak sebagai Zhorof tapi dibaca Nashob karena terjadi Qot’u atau pemutusan dari lafadz sebelumnya, dan menurut pendapat ini jika lafadz ROMADHON di idhofahkan kepada lafadz setelahnya itu sangat menjanggalkan karena ‘ALAM tidak bisa diidhofahkan.


(تنبـيه) (قَوْلُهُ : بِإِضَافَةِ رَمَضَانَ) أَيْ لِمَا بَعْدَهُ فَنُونُهُ مَكْسُورَةٌ ؛ لِأَنَّهُ مَخْفُوضٌ وَإِنَّمَا اُحْتِيجَ لِإِضَافَتِهِ إلَى مَا بَعْدَهُ ؛ لِأَنَّ قَطْعَهُ عَنْهَا يُصَيِّرُ هَذِهِ السَّنَةَ مُحْتَمَلًا لِكَوْنِهِ ظَرْفًا لِقَوْلِهِ : أَنْ يَنْوِيَ وَلَا مَعْنَى لَهُ ؛ لِأَنَّ النِّيَّةَ زَمَنُهَا يَسِيرٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إنْ جَرَرْت رَمَضَانَ بِالْكَسْرِ جَرَرْت السَّنَةَ وَإِنْ جَرَرْته بِالْفَتْحِ نَصَبْت السَّنَةَ وَحِينَئِذٍ فَنَصْبُهَا عَلَى الْقَطْعِ ، وَعَلَيْهِ فَفِي إضَافَةِ رَمَضَانَ إلَى مَا بَعْدَهُ نَظَرٌ ؛ لِأَنَّ الْعَلَمَ لَا يُضَافُ فَلْيُتَأَمَّلْ ا هـ


Yang lebih salah lagi adalah redaksi niat yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat yaitu :


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى


Pada lafadz Romadhon dibaca ROMADHONA (NA) sementara pada lafadz Hadzihis sanah dibaca HADZIHIS SANATI (TI), ini secara ilmu gramatika bahasa Arab tidak ada jalurnya.


Lalu bagaimana dengan hukum puasanya jika redaksi niatnya salah ?


Puasanya tetap SAH walaupun terjadi kesalahan dalam membaca harokat di dalamnya, selama yang dikehendaki dengan HADZIHIS SANATI adalah bulan Romadhon tahun ini, karena letak niat itu di dalam hati, sebagaimana shalat Zhuhur dengan mengucapkan redaksi niat shalat Ashar akan tetapi niatnya dalam hati adalah shalat Zhuhur maka juga SAH sebagai shalat Zhuhur.


Namun apabila kita sudah tahu, maka hendaknya tidak salah dalam i’robnya dalam pengucapannya.


Sekian, semoga bermanfaat. 


(Referensi dari berbagai sumber)


Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/

Instagram : http://www.instagram.com/shulfialaydrus/

Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi

Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/

Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/

LINE : shulfialaydrus

Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/

Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/


Donasi atau infak atau sedekah. 

Bank BRI Cab. JKT Joglo. 

Atas Nama : Muhamad Shulfi.

No.Rek : 0396-01-011361-50-5. 

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom. 


محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


[20/4 12.22] Endra Blorak: Nyuwun konfirmasi


[20/4 14.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Sabar dulu,  masih reffooottt  ...

 🧘‍♂️🙂🙏💥⭐


[20/4 19.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Adinda Prabu pilih yg mana  ... ?


[20/4 20.06] Endra Blorak: Sy harus validasi dulu ke yang sy anggap mampu


[20/4 20.07] Endra Blorak: Sperti tuan Kakang Prabu


[20/4 20.07] Endra Blorak: Setelah triangulasi data baru sy ikut memilih

[21/4/2021 13.29] M. Haasyim AYI: 👍👍👍

[21/4/2021 13.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Respon SUHU pagi tadi sambil jaga Ulangan PTS (Penilaian Tengah Semester) Semester 2 tahun 2020/2021 ... 🧘‍♂️😔🙏🇲🇨🕋❤️💥⭐*



[21/4 09.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Bahasa manapun itu berkaitan dg rasa, etika, estetika dan komunikatif. 


Bahasa manapun,  ya baku/pakem dan selebihnya tidak baku dalam kondisi situasi tertentu yg sama2 jalan. 


Mencermati kasus Lafazd Niyyah yg dibahas di atas,  bilamana dirasa2kan semuanya gak ada yg salah dan dipersalahkan. 


Yang penting paham maksudnya,  komunikatif,  dan argumentasi yg mengiringinya.


[21/4 11.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: *Kita Fleksibel Sajalah Dengan Argumentasi Masing-Masing* ... 🧘‍♂️😔🙏👍☝️✋🇲🇨🕋❤️💥⭐


Bait Alfiyyah Imaam Ibnu Maalik  :


وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْ رَدِف


*Pilihan 1*


Pakai ini,  silahkan dg dimudloofkan mulai dari kata 'AN (عن) selaku Huruf Jar/Jer, sehingga berpengaruh ke kata2 berikutnya hingga *Haadzihis Sanati (هذه السنة)* 💥👇⭐ :


*نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى*


*NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN ADAA-I FARDLI SYAHRI ROMADLOONI HAADZIHIS SANATI HAADZIHIS SANATI LILLAAHI TA'AALAA*



*_Aku niat puasa besok untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadhon dari tahun ini, karena Allah ta’ala._*


Tarjamah tsb. juga kurang pas karena *السنة* itu menunjukkan *Dlorof Zamaan (ظرف زمان = Keterangan Waktu)* dengan makna *Fii (في =Di Dalam = Ing Dalem* tepatnya *Di Dalam Waktu/Masa = Ing Dalem Mongso*.


*Dlorof Zamaan (ظرف زمان)* di situ diterjemahkan *dari tahun ini (هذه السنة)*.


Kata *Dari (عن = 'An) atau (من = Min)* kan sebagian Huruf Jar/Jer dan di situ tidak ada kata itu. 


Ghodin (غد) = besok. 


Bisa besok pagi. 


Bisa besok lusa. 


Bisa besok yang akan datang (pekan,  bulan,  tahun).


Lebih tepat *Besok Ini* ---> besok dalam arti besok ini sehari penuh hingga Maghrib tiba pertanda *Berbuka (إفطار)* 💥✅⭐


Kan ada beberapa besok 🧘‍♂️😔🙏💥⭐


*Tarjamah yg pas :*


*نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى*


*_Aku berniat puasa besok ini untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon di tahun ini, karena semata-mata ALLOOH TA'AALAA_*.



*Pilihan 2*


*Bisa dibaca Nashob Fathah 💥👇⭐* 


Dengan kata2 kunci 


*Romadloona Haadzihis Sanata (رمضان هذه السنة)* di mana tidak dimudlofkan ikut Huruf Jar/Jer *عن* dan dibaca kasroh. 


Kedua Group Kata tadi dipisah dari Kata2 Sebelumnya alias *Diputus (قطع = Quthi'a)*


*Romadloona (رمضان)* tetap diperlakukan sebagai *Isim Ghoiru Munshorif (غير منصرف)* di mana *na* dibaca Nashob Fathah saat dijarkan/dijerkan dari kata 'AN  (عن) sebelumnya. 


Meskipun sebelumnya mudloof ke 'AN (عن), namun tetap sebagai Isim Ghoiru Munshorif  (إسم غير منصرف = Isim yg tidak boleh ditanwin dan justeru di saat Mahal Nashob ketika Jar/Jer dibaca Fathah).


*Haadzihis Sanati (هذه السنة)* diperlakukan tersendiri,  terpisah dari Huruf Jar/Jer 'AN (عن) yg berarti tidak dimudloofkan di mana tetap sebagai *Dzorof Zamaan (ظرف زمان = Keterangan Waktu/Masa)* sehingga kata penutup dari huruf penutup dibaca Fathah yakni *TA* sehingga dibaca :


*Haadzihis Sanata  (هذه السنة)*  dan bukanlah 


*Haadzihis Sanati (هذه السنة)* 


Kok *Haadzihis Sanata (هذه السنة)*  ?


Kan sedang tidak dimudloofkan dari Kata2 Sebelumnya yg diawali Huruf Jar/Jer *'AN  (عن)* 💥✅⭐


*Haadzihis Sanati (هذه السنة)* tidak lantas berubah terjemahannya menjadi *Selama Tahun Ini*.


Bukankah *Dzororof Zamaan (ظرف زمان)* bermakna/dimaknai *في (Di Dalam = Ing Dalem)* dan tepatnya *Di Dalam Waktu/Masa* 💥✅⭐


*نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةَ لِلّه تَعَالَى*


*NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN ADAA-I FARDLI SYAHRI ROMADLOONA HAADZIHIS SANATA LILLAAHI TA'AALAA*


*_Aku niat puasa besok, untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon, di dalam waktu/masa tahun ini hanya semata-mata karena ALLOOH Yang Maha Tinggi._*



*Pilihan 3*


Pakai ini juga bisa. 

 

*نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى*


*NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN ADAA-I FARDLI SYAHRI ROMADLOONA HAADZIHIS SANATI LILLAAHI TA'AALAA*


*_Aku niat puasa besok, untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon, di dalam waktu/masa tahun ini hanya semata-matakarena ALLOOH Yang Maha Tinggi._*



Dengan kata-kata kunci 


*Romadloona Haadzihis Sanati (رمضان هذه السنة)* di mana :


A.  Untuk *Romadloona (رمضان)* tetap sebagai *Isim Ghoiru Munshorif (إسم غير منصرف)* dan tetap dibaca Fathah karena Mahal Jar/Jer meskipun dimudloofkan tidak terpengaruh.


B.  Untuk *Haadzihis Sanati  (هذه السنة)*  

tetap dimudloofkan ke ke 'AN dan dibaca Kasroh *TI* (dg penjelasan seperti yg diuraikan di atas).


Terjemahnya ya tetaplah sama,  tidak lantas berubah. 


Bukankah Dzorof Zamaan (ظرف زمان) bermakna/dimaknai *في (Di Dalam = Ing Dalem)* dan tepatnya *Di Dalam Waktu/Masa* 💥✅⭐  ... ?


[21/4 11.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Selebihnya  ...


*و الله اعلم بأسرار جميع العلوم*   ... 🧘‍♂️😔🙏🇲🇨🕋❤️💥⭐


[21/4 12.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Catatan :


Selama tahun ini


Bisa :


*خلال هذه السنة*


Chilaala Haadzihis Sanati


*خلال هذه العام*


Hilaala Haadzihil 'Aami



*طلما هذه السنة*


Thoolamaa Haadzihis Sanati


*طلما هذه العام*


Thoolamaa Haadzihil 'Aami


[21/4 12.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Selanjutnya bunyi Lafazd Puasa Romadlon juga tidak harus seperti redaksi di atas koook  ... 🧘‍♂️😔🙏✋💥⭐


[21/4 12.49] Endra Blorak: Matur nuwun


[21/4 12.49] Endra Blorak: Terima kasih kakang prabu


[21/4 12.49] Endra Blorak: Wong dibatin saja nggih syah inshaAllah nggih


[21/4 12.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: _Sami Sama Same  ..._ 🧘‍♂️🙂🙏👍☝️✋🇲🇨🕋❤️💥⭐


[21/4 12.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Yoi  ... 💥✅⭐


[21/4 13.00] Endra Blorak: Mattoh


[21/4 13.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: _Inggiiih ... BELEBENHARIGH_ 🧘‍♂️🙂👍💥⭐


[21/4 13.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Syah = Raja


Sah = Syarat Rukun Terpenuhi dg tepat = Tidak Batal = Legitimate = Acceptable

[21/4/2021 13.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Seumpama :


نويت ... 


نويت صوم  ...


نويت صوم ... لله تعالى 


Semuanya ya sah 💥✅⭐

[21/4/2021 14.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Revisi  ... 🧘‍♂️😔🙏💥⭐


Catatan :


Selama tahun ini


Bisa :


*خلال هذه السنة*


Chilaala Haadzihis Sanati


*خلال هذه العام*


Chilaala Haadzihil 'Aami



*طلما هذه السنة*


Tholamaa Haadzihis Sanati


*طلما هذه العام*


Tholamaa Haadzihil 'Aami


 الحمد لله رب العالمين 

صلى الله على محمد 


0 comments:

Post a Comment

Social Share Icons

Popular Posts

Blog Archive